Minggu, 17 Mei 2020

Kemdikbud Diminta Perhatikan Proses Belajar Anak Difabel Selama Pandemi Corona

photo ilustrasi

Jakarta - Yayasan Plan International Indonesia meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk memikirkan proses belajar penyandang disabilitas selama masa pandemi Corona (COVID-19). Sebab, menurutnya, anak-anak difabel mengalami kesulitan saat belajar di rumah.
Executive Director Yayasan Plan International Indonesia Dini Widiastuti mengatakan pihaknya menerima sejumlah aduan dari anak-anak disabilitas yang mengalami kesulitan akses pembelajaran secara daring. Dia meminta Kemdikbud dalam hal ini bergerak cepat agar anak-anak ini tidak mengalami ketertinggalan belajar selama pandemi Corona.

"Selain bantuan ekonomi, kita juga masih ingat bahwa dan anak-anak itu untuk sekolahnya dengan daring begini, anak-anak yang biasa saja yang bukan penyandang disabilitas kesulitan, apalagi anak anak dengan disabilitas dengan segala keterbatasannya. Itu harus diperhatikan oleh pemerintah juga. Jadi, Kementerian Pendidikan juga bagaimana supaya anak-anak itu tidak tertinggal ya, no one life behind kan katanya termasuk juga untuk pendidikannya," ujar Dini melalui siaran langsung dari kanal YouTube BNPB, dilansir dari Detik.com Minggu (17/5/2020).


Dini mengatakan sering kali penyandang disabilitas yang berada di desa terpencil kesulitan mendapati jaringan internet. Bahkan, kata Dini, mereka juga masih kesulitan mendapatkan listrik sehingga hanya mengandalkan media radio.

"Ya internet aja susah, listrik pun kadang-kadang ya. Televisi itu kalau di dusun dan desa tidak terkena juga, sinyalnya belum tentu juga punya TV, radio saja sudah syukur," katanya.


Dini mengatakan pemerintah harus bergerak agar seluruh aspek bagi mereka yang berkebutuhan khusus juga terpenuhi. Ia pun menyebut komunitas-komunitas juga turut membantu agar di masa pandemi ini semua masyarakat bisa selamat tak terkecuali penyandang disabilitas.

"Dan kalau misalnya masyarakat, tetangga, ini kita saling menjaga melihat ada hal yang kurang betul misalnya di tetangganya mungkin itu membantu melaporkan atau menasehati atau dan seperti apa. Jadi kita di antara komunitas saling menjaga karena ini tanggung jawab kita semua untuk menjaga supaya kita, pada saat kita keluar nanti dari masa pandemi ini, kita bisa selamat. Semua jadi pemerintah memang harus bergerak tetapi komunitas tetangga, teman-teman saling membantu," pungkasnya.

Tags :

bm

AL MASTHURIYAH INSTITUT

KI HAJAR DEWANTARA

  • "-" (Di depan memberi Contoh)
  • "-" (Di tengah Memberi Bimbingan)
  • "-" (Di belakang Memberi Dorongan)

  • : AL-MASTHURIYAH INSTITUT
  • : 13 Februari 2021
  • : Basoka -Rubaru
  • : mahfudp@gmail.com
  • : 081807056262

Posting Komentar