Hari Raya Idhul Fitri ( Tellasan) Tradisi Yang dirindukan | PKBM AL-MASTHURIYAH
Hari Raya Idhul fitri orang madura menyebutnya Tellasan - tellasan bagi orang Madura adalah momen paling ditunggu-tunggu.
DI Madura dikenal berbagai macam istilah tellasan. Ada tellasan rama atau tellasan agung, tellasan reyaja atau tellasan ajji, tellasan topa’ atau tellasan petto’. Tellasan rama adalah tellasan yang dirayakan menandai usainya puasa Ramadlan.
Tellasan adalah momen yang senantiasa dirindukan setiap keluarga di Madura. Ada banyak macam tradisi yang menandakan suasana guyub dan ketulusan. Saling berkunjung, bunyi petasan, tradisi ter-ater adalah sekian momen yang dirindukan. Momen yang kerap membuat Madura perantauan berlinang air mata karena tak bisa pulang.
Menjelang Ramadlan usai, riuh ramai orang ter-ater mulai terasa. Ter-ater adalah semacam tradisi saling berkunjung antar sanak famili. Masing-masing membawa hidangan/kuliner khas olahan keluarganya, meskipun olahan itu kadang tak jauh beda satu sama lain.
Malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir Ramadlan adalah saat di mana tradisi ter-ater mulai ramai. Orang Madura yakin bahwa pada malam-malam itu kemungkinan Lailatul Qadar turun.
Orang Madura menyebutnya malemman. Ada malemman salekor, tello lekor, sagame’, dan petto lekor. Seperti telah ada kesepakatan tak tertulis antarkampung karena masing-masing kampung memiliki malemman sendiri. Dan di setiap malemman itu ada tradisi berkunjung dan ter-ater lintas kampung yang riuh gempita.
Setiap malemman suasana ter-ater antarkampung pasti ramai. Dengan menu wajib yang sama, yaitu palotan. Palotan adalah kuliner dengan bahan beras ketan yang dimasak dengan santan. Rasanya khas, gurih, dan legit.
Bagi orang luar Madura atau mungkin generasi muda Madura yang sudah mengenyam pendidikan modern, tradisi ter-ater mungkin tak lebih dari sekadar tukar-menukar makanan. Aktivitas yang buang-buang energi, tidak kreatif, yang disuguhkan monoton, dan membosankan.
Pola pikir modern kadang memang sulit memahami dunia makna dan kearifan di balik tradisi. Pola pikir instan yang menganggap bahwa segala sesuatu haruslah efisien dan praktis, namun kering makna.
Orang Madura menjalankan ritus ter-ater ini dengan penuh kebermaknaan. Sebagai tradisi ia mampu menghadirkan kepuasan dan kebahagiaan batin yang tak bisa dinilai harganya hanya dengan sekadar nilai hantarannya. Orang Madura memegang teguh nilai usaha dan ketulusan.
Masuk akal jika ada cerita seorang kakek dari Madura membawa ayam khusus dari Madura untuk dihadiahkan pada cucunya yang ada di Jember. Jauh-jauh si ayam ikut naik bus jurusan Madura–Jember. Bukankah jika berpikir praktis dia bisa beli ayam untuk cucunya itu di Jember dan tidak perlu susah payah bawa ayam dari Madura. Tapi begitulah cara orang Madura mengekspresikan niat dan kesungguhannya.
Soal makan, orang Madura memang sangat sederhana. Bisa dikatakan selalu itu itu saja. Ter-ater malemman dan ter-ater tellasan adalah suatu simbol yang mewakili makna kuatnya intensitas rohaniah orang Madura. Menu makanan hanya alasan untuk bertemu, bukan bertemu karena menu makanan.
Begitu melekatnya tradisi-tradisi itu dalam benak orang Madura, sehingga kadang tidak penting lagi bentuk dan penampilannya. Yang penting adalah maknanya bisa tersampaikan. Salah satunya bisa kita lihat dalam tradisi ter-ater tellasan.
Ter-ater adalah kearifan lokal masyarakat Madura untuk mempertahankan jalinan mesra antara keluarga, handai tolan, dan tetangga. Seiring waktu, tradisi ter-ater mulai tergerus erosi modernitas dan pola pikir pragmatis.
Banyak generasi Madura mulai enggan dan gengsi melakukannya. Perannya sudah tergantikan dengan tren baru silaturrahmi online via Facebook, WAG, IG, Twitter, dll. Kita hanya bisa berharap semoga ter-ater tellasan selalu menjadi tradisi yang lestari dan dirindukan. (Red)
Tags : BUDAYA PKBM AL-MASTHURIYAH
AL MASTHURIYAH INSTITUT
KI HAJAR DEWANTARA
- "-" (Di depan memberi Contoh)
- "-" (Di tengah Memberi Bimbingan)
- "-" (Di belakang Memberi Dorongan)
- : AL-MASTHURIYAH INSTITUT
- : 13 Februari 2021
- : Basoka -Rubaru
- : mahfudp@gmail.com
- : 081807056262
Posting Komentar