Kamis, 23 Mei 2024

Hewan Endemik Asli Daerah Sumenep | PKBM AL-MASTHURIYAH

Poto Google Burung Cendit


Madura memiliki beragam hewan endemik yang hampir punah. Bahkan menjadi primadona bagi para pecinta hewan, sehingga populasi dan eksistensinya di hutan mulai habis.

Khususnya Daera Sumenep Ujung timur Pulau Madura


1. Burung Gosong

Burung Gosong merupakan salah satu satwa khas Cagar Alam Pulau Saobi di Sumenep Madura.

Bersayap pendek, berwarna coklat keabu-abuan dengan sisi muka kemerah-merahan dan jambul pendek.

Burung Gosong membangun sarangnya dengan cara unik, yaitu menggunakan ranting, daun, dan tanah yang dikeruk dengan kaki.

Pada malam hari, akan mengeluarkan suara aneh dan menakutkan, kadang mengeluarkan suara panggilan terceguk-ceguk rendah.


2. Cendet Madura

Memiliki ciri fisik tubuh yang ramping, panjang, dan proporsional, serta bulu dominan hitam sampai ke tengkuk.

Satwa yang juga dikenal dengan burung pentet itu, sangat terancam punah di Madura khususnya di Kabupaten Pamekasan sudah jarang terlihat.

Beberapa daerah di Madura bahkan telah menerbitkan peraturan yang melarang perburuan Burung Cendet untuk melindungi populasi mereka.


3. Kucing Busok

Kucing Busok, ras kucing asli Indonesia, memiliki keunikan tersendiri sebagai hewan endemik yang hanya bisa ditemukan di Pulau Raas, Sumenep, Madura.

Nama "Busok" diambil dari bahasa setempat yang berarti warna abu-abu kebiruan polos, mirip dengan ras Russian Blue atau British Shorthair.

Kucing ini sempat dijadikan oleh-oleh bagi tamu istimewa yang mengunjungi Madura, namun kini Pemerintah Kabupaten Sumenep melarang Kucing Busok dijadikan oleh-oleh karena semakin langka.


4. Kakatua Jambul Kuning

Cacatua sulphurea abboti merupakan satwa endemik yang hanya hidup di Pulau Masakambing, Sumenep, Madura.

Masyarakat lokal menyebutnya 'Beka' atau Kakatua Masakambing.

Kakatua Masakambing merupakan satwa dilindungi, tercantum pada P 106 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan no. 106 Tahun 2018.

Berdasarkan Badan Konservasi Dunia (IUCN), Kakatua Masakambing berstatus kritis (Critically Endangered).


5. Ayam Békisar

Masyarakat setempat menyebut Ayam Bekisar dengan nama Ayam Cukir, karena kokoknya yang khas dan halus.

Ayam Bekisar yang paling terkenal adalah Bekisar Kangean Sumenep Madura. Suara kokoknya bahkan dapat terdengar sejauh 1 mil.(Red)

Tags :

bm

AL MASTHURIYAH INSTITUT

KI HAJAR DEWANTARA

  • "-" (Di depan memberi Contoh)
  • "-" (Di tengah Memberi Bimbingan)
  • "-" (Di belakang Memberi Dorongan)

  • : AL-MASTHURIYAH INSTITUT
  • : 13 Februari 2021
  • : Basoka -Rubaru
  • : mahfudp@gmail.com
  • : 081807056262

Posting Komentar