Jumat, 12 Agustus 2022

Budaya Madura yang Masih Kental di Masyarakat | PKBM AL-MASTHURIYAH



1 Rokat

Rokat adalah upacara petik laut yang biasa disebut Rokat Tase. Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur atas karunia dan nikmat yang diberikan oleh Tuhan Tradisi ini juga dipercaya dapat memberikan keselamatan dan kelancaran rezeki.


Tradisi rokat dimulai dengan acara pembacaan istighosah dan tahlil bersama masyarakat dengan dipimpin pemuka agama. Setelah itu, masyarakat menghanyutkan sesaji ke laut sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Isi dari sesaji itu adalah tumpeng, ketan berwarna-warni, dan ikan-ikan.


2 Mondok

Mayoritas suku Madura beragama Islam. Madura memiliki ratusan pondok pesantren Islam. Sudah menjadi kebiasaan suku Madura untuk menyekolahkan anak-anaknya ke pondok pesantren. Suku Madura beranggapan ilmu agama lebih penting daripada ilmu dunia. Mereka menyebutnya dengan istilah mondok daripada menyekolahkan anak-anak ke sekolah-sekolah umum.


Bahkan suku Madura terbiasa melepas anak-anak untuk mondok sejak usia kecil. Anak-anak mondok tidak hanya di sekitaran pulau Madura tetapi hingga ke wilayah-wilayah Jawa Timur berbasis pondok pesantren Islam.



3 Patuh pada Kiai

Kebudayaan suku Madura lainnya yakni patuh pada kiai. Kebiasaan mondok dan keteguhan pada ajaran Islam membuat suku Madura tunduk dan patuh pada kiai. Kiai merupakan sosok yang sangat dihormati oleh orang suku Madura. Bahkan ada pepatah, sejahat-jahatnya orang Madura, mereka akan tetap patuh dan tidak berani melawan kiai dan guru.


4. Clurit

Suku Madura memiliki senjata tradisional khas yang disebut clurit. Bentuk Clurit mirip dengan arit di suku Jawa yang biasa digunakan untuk bertani dan berkebun. Bedanya, clurit dari Madura lebih ramping dengan lingkar lengkung yang lebih tipis. Ujung clurit juga lebih lancip. Gagang clurit terbuat dari besi atau kayu.


5. Carok

Budaya suku Madura berikutnya yakni tradisi carok. Carok adalah duel sampai mati dengan menggunakan senjata tajam yakni celurit. Orang Madura memiliki watak keras dan mengedepankan harga diri. Karena itu, masalah diselesaikan dengan cara kekerasan.


Semoga menginspirasi

Tags :

bm

AL MASTHURIYAH INSTITUT

KI HAJAR DEWANTARA

  • "-" (Di depan memberi Contoh)
  • "-" (Di tengah Memberi Bimbingan)
  • "-" (Di belakang Memberi Dorongan)

  • : AL-MASTHURIYAH INSTITUT
  • : 13 Februari 2021
  • : Basoka -Rubaru
  • : mahfudp@gmail.com
  • : 081807056262

Posting Komentar